[Kesendirianku]
Kau hilang mengutuk ungkapanku,
menganyam waktu, yang lengang itu
menjadi kenangan buruk
menjelma sendiri, melarikan tangisan-tangisan
Tak apa, jika bukan diriku
tapi, jangan hentikan aku untuk menjadi temanmu
aku rindu, bulan
aku rindu, hujan
Kau tak tau, tentang malamku sekarang
bahkan tak pernah mengerti tulisanku,
jika kubilang puisi ini, penuh air mata
mana mungkin kau percaya itu,
Karena kau telah hilang,
bahkan aku tak bisa mencarimu
bagaimana bisa, diriku pun tengah mencari kesepianku sendiri
Sampai kapan, sampai nanti hujan mengatakan kerinduanku, kau tak akan mendengarnya
ada cerita lain di sana, di relung terdalammu
maafkan aku, maaf aku mengganggu
Di tepi waktu ini,
hari-hari menutup lukaku,
aku hilang arah, tak kukenali lagi raut wajahmu
ingin sekali kurapalkan perasaanku, terhadapmu
Tapi yang kudapat dari kejujuran,
adalah ketiadaanmu
tak apa, bagiku waktu lebih mengerti
aku masih punya kesedihanku sendiri
— Rizky Adriansyah, Jakarta Di Ujung Pena
Punyaakuuuuu
BalasHapus