/i/
adakah lain yang mendengar? puing-puing sanubari itu berjatuhan.
di antara harap yang berderap, seluruhnya berujung sembilu. kalau memang benar, semoga kunjung sembuh oleh sang waktu. semoga, semoga begitu.
/ii/
adakah lain yang mendengar? puing-puing sanubari itu berjatuhan.
beberapa berkata bahwa jika yang kautunggu itu tak jua menawarkan sambutan, maka tinggalkan. betapa ingin yang tak pernah lekas terkabulkan. betapa kaki ingin berlari, betapa pikiran ingin melupakan.
/ii/
adakah lain yang mendengar? puing-puing sanubari itu berjatuhan.
duhai, semoga logika kunjung lupa, semoga kalbu berhenti memeluk semu. semoga, semoga semudah itu.
— Nanda F.
#monochromessheet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar