Hujan hari ini seolah bertandang membawa kabar:
Wahai puan, apa yang kaunanti itu ilusi.
Tuan yang kau damba tak pernah pula
mengenal kau. Ia sudah tersekap bahagia
pada puan nun jauh di sana.
Embus angin seolah ikut melempar cemoohan:
Tiada yang lebih bebal dari kau, wahai
puan yang cintanya bertepuk sebelah
tangan. Meniti waktu dengan menggandeng
semu, berharap tuan itu datang padahal
ia sudah jauh sekali beranjak pergi.
Derak dedaunan malam seolah tak mau tertinggal:
Berhentilah. Lantaran, seberapa lama
lagi yang sekadar mimpi kaujadikan
tambatan hati?
—Nanda F.
#monochromessheet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar