Selasa, 22 Oktober 2019

untuk celah yang merajuk dengan manja entah ingin diisi apa
janganlah kau menghantui dari waktu ke waktu
dan di ujung hari mengurungku seorang diri
mendesak ke sudut ruang
menjerat pikir dalam balada yang paling minor
dan memaksaku temui nirvana

untuk celah yang entah merongrong apa di keheningan isi kepala
berteriak tanpa suara
meraung tapi tak bergema
hanya menelisik telinga hingga mati rasa
tolong isi dirimu dengan senyum-senyum yang dirindu parasku
dan jangan lagi mengembara dengan sang malam
sampai kau terasing dalam nestapa
lalu diam-diam menjadikan jiwa sunyi bersemayam

tanpa aba-aba
tetiba saja;
mengindahkan kepergian bukanlah jalan pulang
katarsis bukanlah seperti ini

—ancilladiska, Tinggallah dalam Sadar
#dissays

Tidak ada komentar:

Posting Komentar