Kamu datang dengan segala sebab dari euforia dalam hidupku yang satu-satunya
Aku terima dengan dasar tulusku yang sudah jauh sekali terkubur dalam-dalam dan tak pernah kuberikan
Kamu terus menyemai rasa setuju dalam hatiku untuk mengiakan keputusannya agar memberi ruang untuk ditempati
Aku perlahan-lahan, lama kelamaan hingga dengan senang merasakan jantung hatiku berpusat padamu
Namun, tiba-tiba kamu pergi dengan alasan yang tidak kuketahui pasti
Yang pasti, hanyalah kamu yang tidak lagi mengisi serbuan kupu-kupu dalam setiap lamunanku
Tapi ternyata cuma sementara,
Tak berapa lama kamu kembali
Kamu tak lagi ragu, katamu kali ini kamu serius
Aku menyadari kalau berarti awalnya, yakinmu memang tidak penuh padaku
Tidak apa-apa, aku membuka lebar-lebar penerimaan dari seluruh seriusmu itu
Di suatu titik pada garis waktu, aku bersyukur sebegitu hebat karena telah sempat didampingi manusia penuh kasih sepertimu
Semuanya kemudian mulai menjadi tentang "kita"
Aku percaya kalau semesta selalu punya kejutan dibalik kehadiranmu
Dan aku percaya kalau kejutan itu adalah dengan kamu yang akan ada di sisiku
Tidak yang lain lagi.
Lalu tanpa pernah kusangka, kali ini kamu benar-benar pergi. Sungguhan sirna dari seluruh ruang yang pernah kamu temui dalam diriku.
Aku yakin kamu tidak akan kembali seperti yang dulu-dulu sebab kamu tidak diam-diam menghilang
Kamu mohon permisi untuk coba membuatku mengerti kalau cocok tidak menjadi alasan kita dipertemukan
Yang kurasakan setelahnya, bertubi-tubi
Pahit ketika aku bisa-bisanya dengan lapang menerima kamu yang bolak-balik dengan keraguan
Perih ketika aku dengan segenap sadar mengetahui kalau yang terakhir kali kamu benar-benar meninggalkan dan tidak akan kembali lagi
Penat ketika aku harus ditimpa rasa kecewa yang secampur aduk ini
Sedihku ketika denganmu banyak
Tangisku ketika denganmu tak kalah banyak
Tapi, bahagiaku ketika denganmu juga tak akan pernah bisa lenyap.
Di suatu titik pada garis waktu pun, aku pada akhirnya mengakui kalau aku tidak menyesal telah menyambut dan mengikhlaskan hadirmu yang berulang kali datang dan pergi.
— deep-laid
#SejawatMahitala
Tidak ada komentar:
Posting Komentar