Selasa, 22 Oktober 2019

[Hujan, Kau Sedih]

Dan waktu, bagiku hanya hitungan
dalam deru, yang reda dalam rongga dadamu
aku hanyalah gemericik, yang sesekali menengokmu dalam kesepian,
aku hanyalah temanmu, di sela hujan-hujan ini

Sebagai cerita-cerita
bukan cuma sekedar tenang, kaudapatkan aku kembali, pada siluet yang hujan buat
dingin itu, mungkin sesekali memelukmu
dalam aku yang memelik, kehilangan hangatnya

Hujan ini, seperti raut birumu
seperti diam bibir dan benam matamu,
kaurasakan wangi hujan itu, apa sama?
seperti saat kemarin, di sela selasar jalan
di rumahmu, di arah pulangmu, atau di tengah malam

Seakan-akan hujan sedang sedih,
tahu segala tempat, tentangmu merenung
dan saat ini, mungkin kau sedang cemas
tapi tak serisau aku, aku titip dirimu padanya
jangan salahkan aku, jika hujan merindukanmu

Di tempat itu
di segala tempat, yang pernah ada aku di dalamnya

Jakarta Di Ujung Pena
— Rizky Adriansyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar