[Abstraksi Hati]
aku ingin mencintaimu biasa-biasa saja,
aku tak ingin jatuh terlalu dalam.
jujur aku takut kau akan pergi begitu saja,
meninggalkanku bersama memori kelam.
mencintaimu bagai memeluk batang kaktus,
semakin aku memelukmu semakin perih yang kurasa.
aku takut semua harapanku padamu pupus,
aku takut ternyata semua ini hanya aku yang merasa.
beribu pesan telah kusampaikan,
tetapi tak satupun terbalaskan.
berpuluh dering tak terjawab,
masih pantaskah aku berharap rasa ini akan terjawab?
kalau kau mampir hanya untuk menancapkan duri,
aku rela tertancap beribu duri asal itu darimu.
kiranya memang aku yang tak tahu diri,
selalu berpikir bahwa hati kita sudah bertemu.
detik demi detik telah kulalui,
halang rintang sudah kulewati.
mencitaimu bagaikan dibui,
raga hidup terasa mati.
waktu bagai kereta yang melaju cepat,
sama halnya dengan sambaran kilat.
kini kau sadar bahwa aku bukanlah pribadi yang tepat,
kini kita begitu dingin padahal sebelumnya kita begitu hangat.
langit menangis,
buah membusuk.
hati menangis,
dada tertusuk.
hujan membuat malam semakin sendu,
bagimu aku adalah angin lalu.
hobiku kini menanam rindu,
hasilnya menuai pilu.
—yourmate.
#youronlymate
18:56
Tidak ada komentar:
Posting Komentar