Dalam ratapan dimana sejuta rindu kan selalu menyertai di setiap momen
Menggandeng semua kesan larut dalam iringan canda tawa hingga tiada lagi sisa pada dasar terdalam
Pada awal temu yang saat itu masih belum mengenal
Namun sekarang layaknya sebuah sahabat yang telah mengental
Menjadi ada walau pada akhirnya kita kan tiada
Menjelmah awan kian memudar secara perlahan
Sementara derai air mata terus mengalir keluar membasahi netra
Terus mengundang lara pada setiap saatnya
Mengantar puan pada decit di kota tua
Berlabu pada antabranta dimana kami dapat mengabdi hingga menua
Menunggu kepulangan yang mungkin hanya ekspetasi belaka
Berharap pada semesta tuk hadir dalam tiap waktu
Memohon harapan kami pada puan yang kini berada disana nantinya
"Takkan Melupa, Takkan Berpisah..."
Seorang puan yang telah kami anggap sebagai sosok guru yang kami sanjung dan juga sebagai teman yang membawa gelak tawa diantaranya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar